Oleh : Luthfy Rijalul Fikri
Masalah adalah sesuatu yang terkadang membuat kita tidak nyaman,
menghalangi langkah kaki dalam melanjutkan hidup dan kehidupan, serta merusak
keadaan yang kondusif menjadi kurang bersahabat. Kata yang terdiri dari tujuh
huruf ini senantiasa ada dan menghampiri setiap individu manusia, tentunya
dengan beragam masalah yang dihadapi. Satu hal
yang kita jarang sadari adalah,
bahwa masalah akan menjadi besar dan lebih rumit bergantung pada cara kita menghadapi masalah tersebut.
bahwa masalah akan menjadi besar dan lebih rumit bergantung pada cara kita menghadapi masalah tersebut.
Banyak dari kita
menjadi “galau” ketika ditimpa masalah, kepala panas dan seolah tidak ada jalan
keluar untuk ini semua. Hal inilah yang sebenarnya menambah masalah baru dalam
hidup kita, satu hal yang harus kita coba adalah menghadapi masalah dengan
senyuman. Selain membawa kita pada kedewasaan, ketenangan jiwa akan mengarahkan
kita bagaimana berfikir jernih, mencari solusi yang baik, serta pada hasilnya
masalah tersebut mampu kita lewati tanpa meninggalkan jejak (atsar) yang kelak akan menjadi embrio
masalah kembali.
Pasti anda bertanya, “lalu bagaimana caranya keluar dari masalah ini?”,
caranya untuk mengatasi masalah itu adalah dengan tidak memikirkannya,dengan
tidak memamerkannya, dengan tidak mengharap kasihan dari orang lain”, cobalah
anda geser pikiran anda ke sebelah masalah itu, maka yang anda temui adalah
solusi. Sesuai dengan sebuah ayat dalam Al-Quran “Sesungguhnya dalam kesulitan
itu ada kemudahan”. Saya mencoba ilustrasikan seperti ini. Coba anda bayangkan,
anda berada dalam sebuah kamar dan terkunci didalamnya, pintu kamar itu
terkunci dan kuncinya rusak sehingga anda tidak bisa membuka, dan celakanya
ketika anda berteriak maka dijamin tidak ada satupun orang yang akan datang
membantu anda. Anda rasakan jika anda yang berada dalam situasi itu.
Lalu yang anda lakukan
hanya fokus kepada pintunya saja? hanya berteriak saja? apa yang akan terjadi
jika anda hanya terfokus, hanya memikirkan pintu itu saja, tentu yang ada hanya
ketakutan, bahkan anda bisa melemas dalam ruangan itu. Tetapi, bagaimana jika
anda menenangkan diri sejenak, lalu menjauh dari pintu itu dan mulai melihat
sisi lain dari kamar itu, bukan pintunya, tetapi bagian lainnya dari kamar,
Anda cari-cari secara tenang dikamar itu, nah lalu anda melihat anda sebuah
perangkat pertukangan yang berada dalam lemari dikamar itu.
Sama halnya dalam hidup
anda, jika yang anda lakukan saat bertemu masalah adalah memamerkannya,
meratapinya, mengeluh, mencari alasan terjadinya. Maka saya jamin masalah tetap
menjadi masalah. Cara yang benar adalah dengan melihat di sebelah masalah itu,
masih ada ruang besar yang bisa anda lewati untuk menemukan solusi. Jadi
mulailah untuk berhenti selalu memperbesar perasaan memiliki masalah, namun
mulailah berpikir solusinya.
Kalau begitu cara mudah dan cepat mengatasi masalah dalam hidup adalah
dengan menjauh untuk fokus kepada masalahnya tetapi mulai untuk mencari sisi
lain dari masalah. Satu ciri utama dunia dan kehidupan yang tidak akan pernah
hilang ialah masalah.
Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta sudah mengetahui dan karena
itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam menghadapi setiap masalah,
yakni dengan sabar dan shalat.
Shalat
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS.
Al-Baqarah [2]: 153).
Aid
Al-Qarni dalam buku fenomenalnya La Tahzan menuturkan bahwa jika Rasulullah ditimpa sebuah ketakutan, maka
beliau akan segera melakukan shalat. Suatu waktu beliau berkata kepada Bilal,
“Ketenanganku ada pada shalat.”
Lebih
lanjut Aid Al-Qarni menjelaskan, “Jika hati terasa menyesak, masalah yang
dihadapi terasa sangat rumit dan tiup muslihat sangat banyak, maka bersegeralah
datang ke tempat shalat, dan shalatlah.” KH Abdullah Said, pendiri Pesantren
Hidayatullah di Kalimantan Timur pernah berkata bahwa shalat adalah media
terbaik seorang Muslim mengadukan segala masalahnya kepada Allah Ta’ala.
Kita
banyak menemukan riwayat yang menuturkan bahwa Nabi di kala shalat sungguh
sangat thuma’ninah dan bisa dikatakan cukup panjang, utamanya kala beliau
shalat sendiri di malam hari. Bahkan Siti
‘Aisyah pernah menuturkan, kaki Rasulullah sampai bengkak karena lamanya shalat
beliau.
Semua
itu tidak lain karena beliau sedang mengadu, memohon, dan berharap kepada Allah
agar segala rusan yang berkaitan dengan umat Islam diberikan jalan, diberikan
kemudahan, diberikan keberkahan, sehingga umat Islam bisa menjadi umat terbaik
yang mampu menjadi tauladan bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.
Kala
kita memohon kepada Allah melalui shalat, tentu sangat ironi jika dilakukan dengan
tergesa-gesa. Harus tenang dan sabar dalam menjalankannya.
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ
عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقاً نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha [20]: 132).
Jadi,
shalat sebenarnya bukan semata ritual, ia sumber menyedot dan menyadap kekuatan
Ilahiyah untuk setiap jiwa mampu
menghadapi masalah dengan tenang, cerdas dan solutif. Sebab dalam shalat ada
masa dimana Allah sangat dekat pada seorang hamba, yakni di kala sujud.
“Sedekat-dekat
seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a
di dalam sujud.” (HR. Muslim).
Dengan
demikian mari kita jadikan shalat sebagai media penting dalam hidup kita untuk
benar-benar dekat kepada Allah Ta’ala untuk menemukan solusi dari setiap
masalah yang kita hadapi. Bukan sekedar ritual dan kurang begitu antusias dalam
menjalankannya.
Sabar
Beriringan
dengan kata
shalat, dalam menghadapi masalah kita juga harus bersabar. Menurut Aid Al-Qarni
sabar adalah kemampuan jiwa untuk senantiasa berlapang dada, berkemauan keras,
serta memiliki ketabahan yang besar dalam menghadapi masalah kehidupan.
Bahkan
tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi dengan sabar. Dengan bersabar,
masalah apa pun, insya Allah akan tersolusikan. Seberapa pun besar
permasalahan yang kita hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu
sesungguhnya akan datang bersama dengan kesabaran. Jalan keluar datang bersama
kesulitan. Dan, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan. Karena janji Allah
adalah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ
وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ
الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 155).
Dengan
demikian, usahlah bersedih, apalagi putus asa.
Biarlah masalah mewarnai hidup kita, apa pun dan sebesar apa pun. Semua itu
pasti akan sirna seiring kita memohon solusi kepada Allah dengan sabar dan
shalat. Karena jika Allah sudah berjanji, mustahil Allah tidak menepatinya. Wallahu a’lam
Syukron
BalasHapus